Senin, 19 Desember 2011
Senin, 05 Desember 2011
KUMPULAN PERIBAHASA LATIN

Sebuah kata kadang bisa sangat bermakna atau bahkan tidak berarti, ketika kata-kata tersebut dirangkai kedalam sebuah kalimat yang mampu mengurai makna yang tak berujung itu menandakan keluasan sang perangkai kata yang katakanlah “Pujangga”. Peribahasa mengatakan “Lidah adalah pedang para wanita yang tidak akan dibiarkan berkarat”, kemudian peribahasa lain mengatakan “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”, kemudian ada lagi yang mengatakan “Pukulan yang telak bukanlah pukulan yang mematikan sasaran, melainkan pukulan yang menghidupkan sasaran, yaitu dengan pukulan bahasa”.
Contoh-contoh peribahasa diatas sekian banyak peribahasa lainnya yang menggambarkan kekuatan akan sebuah “kata” telah menggambarkan dengan gamblangnya bagaimana kata, kalimat, bahasa, bicara mampu merubah sebuah paradigma. Kita perhatikan betul Presiden RI pertama kita, yaitu Ir. Soekarno, pernahkah kita melihat sosok beliau berjibaku dalam perjuangannya dengan berkalungkan senapan ?, atau mungkin berhiaskan ikat pinggang berbelati saya rasa sebagian besar dari kita tidak pernah melihat itu, namun meskipun demikian, hanya dengan bersenjatakan utama pena yang ditintai dengan tata bahasa dan penyampaian beliau mampu menjadikan itu senjata yang tidak kalah hebatnya dengan panser-panser negara maju.
Berkaitan dengan kata, kalimat bahasa dan sastra, berikut ini saya coba memposting beberapa kalimat peribahasa latin, yang mungkin bisa kita jadikan penambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai sastra. Peribahasa-peribahasa yang saya postingkan disini tentunya tidak perlu kita jadikan pedoman hidup seutuhnya, yang dikhawatirkan akan merubah adat kepribadian ketimuran kita, namun setidaknya ini adalah gambaran pemikiran bagaimana cara berpikir para pemikir khususnya dibidang sastra pada zamannya dibelahan dunia yang lain.
A Deo Victoria
Kemenangan itu datangnya dari Tuhan
Ab love Principum
Marilah kita mulai dari yang paling penting
Abiistis, dulces caricae
Engkau dapat lenyap seketika; kenikmatan dunia hanyalah sesaat saja
Absit ut glorier nisi in cruce
Lebih baik tidak sama sekali ketimbang mendapat kemuliaan yang cacat
Ad astra nitamur simper ad optima
Tujuan hidup adalah mencapai kemuliaan dan memperoleh yang terbaik
Ad huc tua messis in herba est
Jangan menjual kulit beruang sebelum beruangnya ditembak
Adversis major, par secundis
Dibalik kemalangan akan muncul kemakmuran
Amicitia praesedium Firmissum
Persaudaraan adalah perlindungan yang paling handal
Amicus Plato, sed magis amica veritas
Saya senang kepada Plato, tetapi saya lebih senang kepada kebenaran
Ariston Matron
Melakukan sesuatu menurut takarannya adalah cara yang paling baik
Barba, non facis philosophum
Bukan jenggot yang menentukan cirri orang berhikmat
Cucullus non facit monachum
Bukan topi kerudung yang menentukan pribadi seorang rohaniawan
Cum Deo bene faciendo bene faciet
Jika kita berbuat baik, kebaikan pula yang kita terima kelak
Damnant quod non intellegunt
Mereka menyalahkan/mengutuk apa yang mereka tak mengerti.
De gustibus non est disputandum
Tidak ada yang patut diperdebatkan menyangkut selera
De minimis non curat praetor
Praetor tidak mengurusi hal-hal yang sepele/remeh. Praetor adalah pejabat Romawi yang berperan sebagai hakim.
De minimis non curat lex
Hukum tidak mengurusi hal-hal yang sepele/remeh.
De mortuis nihil nisi bene
Tentang yang sudah berpulang/meninggal, tak ada dikatakan kecuali yang baik.
Deliriant isti Romani
Orang-orang Romawi itu memang gila.
Defunctus adhuc loqitur
Orang-orang yang telah mati masih tetap berbicara kepada kita
Dum Spiro, spero
Selama hayat dikandung badan, tetap ada pengharapan
Emas, non quod opus est, sed quod necesse est
Jangan membeli apa yang dapat Anda pergunakan, tapi belilah apa yang mutlak dipergunakan
Errare Humanium est
Membuat kekeliruan adalah sifat manusia
Esse quam videri
Lebih baik menyatakan yang sebenarnya daripada berbuat pura-pura
Est modus in rebus sunt certi denique fines
Segala sesuatu ada ukuran dan batasannya
Ex ungue leonem
Dari tajamnya kuku cakar maka kita dapat mengenal singan
Experientia docent sapietiam
Melalui pengalaman kita dapat menjadi bijaksana
Experiengia est optima rerum mayisbra
Pengalaman adalah guru yang terbaik
Expectes alteri quod faceris
Apa yang engkau lakukan terhadap orang lain, dapat juga dilakukan oleh orang lain terhadap dirimu
Fide et sedulites
Dengan kepercayaan akan timbul ketekunan
Hinc ducitur honos
Penghargaan sekecil apaun harus diterima
Hinc illae lacrimae
Disitulah letak kendalanya dan disitulah letak kemelutnya
Homo homini lupus
Manusia yang satu adalah serigala bagi manusia yang lainnya. (Plautus)
Homo proponit, sed Deus disponit
Manusia megira-mengira jalan, tapi Tuhanlah yang menentukan
In via virtuti pervia
Di jalan tempat bermulayan keberanian
In Silentio et spe fortitude mea
Dalam keheningan dan harapan akan muncul kekuatan
In vino veritas
Didalam anggur terletak kebenaran : orang yang mabuk menyatakan apa yang sesungguhnya.
Incidit in Scyllam qui vult vitare Charybdum
Dari gerimis kedalam hujan, dari tepian masuk selokan, sudah jatuh terimpa tangga pula
Inter arma silent legas
Dalam peperangan hukumpun tidak berlaku
Ipsissimus Idem
Dengan kata-kata yang sama; dinyatakan dengan jelas
Ira furor bevis est
Kemarahan itu adalah suatu amukan yang sementara saja.
Juvat inconcessa voluptas
Kenikmatan yang terlarang itu manis
La critique aisee et Fart est difiicile
Kritik memang mudah, tetapi melaksanakn sukar
Labes pejor morte
Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata
Labora ut in aeternum vivas
Berusahalah terus, seolah-olah engkau hidup selamanya
Lento sed certo et recto yradu
Lebih baik lambat asala yakin dan terus dijalani
Magna vis fidelitatis
Kesetiaan yang kuat itu agung
Manus haec inimical tyrannis
Para tirani musuhnya adalah tangannya sendiri
Mare ditat ilores decorant
Laut itu kaya dan bunga-bunga itu indah
Maltesis Scienaarum Genetrix
Ilmu past merupakan induk ilmu pengetahuan
Maximurn proeli impetum et sustinere
Bertahan lebih ampuh dari serangan yang paling hebat sekalipun
Medio, tutissimus ibis
Melalui jalan tengah Anda akan paling aman mencapai tujuan (Ovidus)
Memento mori
Ingatlah bahwa kamu akan mati pada satu saat. (Semboyan bagi para pemain acrobat)
Mora, aut honorabilis vita
Lebih baik mati daripada hidup tanpa penghargaan
Mors janua vitae
Kematian adalah pintu gerbang kehidupan
Multi suntvocati, paucivero electi
Banyak yang terpanggil, akan tetapi sedikit saja yang terpilih
Ne cedas malis
Janganlah takut dan mengelak terhedap nasiosial
Nec Beneficii Immemor Injuziae
Lupakan kepedihan, jangan lupakan kebaikan
Nemo Sine cruce beatus
Tak ada kebahagiaan tanpa rintangan
Nil motahilibus arduum
Tak ada yang teramat sukar bagi makhluk hidup
Nosce te ipsum
Kenalilah dirimu sendiri
Nulla dies sine linea
Tak ada hari tanpa suatu coretan penesil, tiada hari berlalu tanpa dimanfaatkan. (Apelles)
Nunc Aut nunguam
Sekarang saja atau tidak sama sekali.
Sumber : http://cikur.blogdetik.com/2010/06/09/kumpulan-peribahasa-latin/#more-1005
KROMATOGRAFI GAS
by S Hamdani

Kromatografi gas adalah cara pemisahan kromatografi menggunakan gas sebagai fasa penggerak. Zat yang dipisahkan dilewatkan dalam kolom yang diisi dengan fasa tidak bergerak yang terdiri dari bahan terbagi halus yang cocok. Gas pembawa mengalir melalui kolom dengan kecepatan tetap, memisahkan zat dalam gas atau cairan, atau dalam bentuk padat pada keadaan normal. Cara ini digunakan untuk percobaan identifikasi dan kemurnian, atau untuk penetapan kadar.
Kromatografi Gas ( GC) merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan dan analisis. GC dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran. Dalam beberapa situasi, GC dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah kompleks.
Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (atau “mobile phase”) adalah sebuah operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak reactive seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam bagian darisistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph (atau “aerograph”, ”gas pemisah”).
Kromatografi gas yang pada prinsipnya sama dengan kromatografi kolom (serta yang lainnya bentuk kromatografi, seperti HPLC, TLC), tapi memiliki beberapa perbedaan penting. Pertama, proses memisahkan compounds dalam campuran dilakukan antara stationary fase cair dan gas fase bergerak, sedangkan pada kromatografi kolom yang seimbang adalah tahap yang solid dan bergerak adalah fase cair. (Jadi, nama lengkap prosedur adalah “kromatografi gas-cair”, merujuk ke ponsel dan stationary tahapan,masing-masing.) Kedua, melalui kolom yang lolos tahap gas terletak di sebuah oven dimana temperatur gas yang dapat dikontrol, sedangkan kromatografi kolom (biasanya) tidak memiliki kontrol seperti suhu. Ketiga, konsentrasi yang majemuk dalam fase gas adalah hanya salah satu fungsi dari tekanan uap dari gas.
Kromatografi gas juga mirip dengan pecahan penyulingan, karena kedua proses memisahkan komponen dari campuran terutama berdasarkan titik didih (atau tekanan uap) perbedaan. Namun, pecahan penyulingan biasanya digunakan untuk memisahkan komponen campuran pada skala besar, sedangkan GC dapat digunakan pada skala yang lebih kecil (yakni microscale).
Umumnya terdiri dari pencadang gas pembawa (injector), tempat penyuntikan zat, kolom terletak dalam thermostat, alat pendeteksi (detector) dan alat pencatat (rekorder) yang ditampilkan pada komputer. Susunan alat tersebut dapat dibuat seperti skema berikut:

- Cara Pengoperasian Gas Chromatography
Sesudah alat-alat disiapkan, kolom, alat pendeteksi, suhu dan aliran gas pembawa diatur hingga kondisi seperti yang tertera pada masing-masing monografi, suntikkan larutan zat sejumlah yang tertera pada masing-masing monografi atau larutan pada tempat penyuntikan zat menggunakan alat penyuntik mikro. Pemisahan komponen-komponen dideteksi dan digambarkan dalam kromatografi. Letakkan kurva pada kromatogram dinyakatakn dalam waktu retensi (waktu dari penyuntikan contoh sampai puncak kurva pada kromatogram) atau volume retensi (waktu retensi x kecepatan alir gas pembawa) yang tetap untuk tiap zat pada kondisi yang tetap. Dasar ini digunakan untuk identifikasi. Dari luas daerah puncak urva atau tinggi puncak kurva, komponen zat dapat ditetapkan secara kwantitatif.
- Cara kalibrasi
Buat satu seri larutan . Setelah itu, suntikan dengan volume sama tiap larutan ke dalam tempat penyuntikan zat. Gambar garis kalibrasi dari kromatogram, dengan berat zat pada sumbu horizontal, dan tinggi puncak kurva atau luas daerah puncak kurva pada sumbu vertical. Buat larutan zat seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Dari kromatogram yang diperoleh dengan kondisi yang sama seperti cara memperoleh garis kalibrasi, ukur luas daerah puncak kurva atau tinggi puncak kurva. Hitung jumlah zat menggunakan garis kalibrasi. Dalam cara kerja ini, semua harus dikerjakan dengan kondisi yang betul-betul tetap.
Disusun oleh : Rianingsih —- STFI
Sumber : http://catatankimia.com/catatan/kromatografi-gas.htmlKromatografi gas-cair (biasa disebut kromatografi gas) merupakan analisis yang sangat bermanfaat.
Pelaksanaan kromatografi gas-cair
Seluruh bentuk kromatografi terdiri dari fase diam dan fase gerak. Dalam seluruh bentuk kromatografi yang lain, anda akan menemui fase gerak adalah cairan. Dalam kromatografi gas-cair, fase gerak adalah gas seperti helium dan fase diam adalah cairan yang mempunyai titik didih yang tinggi diserap pada padatan.
Bagaimana kecepatan suatu senyawa tertentu bergerak melalui mesin, akan tergantung pada seberapa lama waktu yang dihabiskan untuk bergerak dengan gas dan sebaliknya melekat pada cairan dengan jalan yang sama.
Diagram alir kromatografi gas-cair

Injeksi sampel
Sejumlah kecil sampel yang akan dianalisis diinjeksikan pada mesin menggunakan semprit kecil. Jarum semprit menembus lempengan karet tebal (Lempengan karet ini disebut septum) yang mana akan mengubah bentuknya kembali secara otomatis ketika semprit ditarik keluar dari lempengan karet tersebut.
Injektor berada dalam oven yang mana temperaturnya dapat dikontrol. Oven tersebut cukup panas sehingga sampel dapat mendidih dan diangkut ke kolom oleh gas pembawa misalnya helium atau gas lainnya.
Bagaimana kerja kolom? 
Material padatan
Ada dua tipe utama kolom dalam kromatografi gas-cair. Tipe pertama, tube panjang dan tipis berisi material padatan; Tipe kedua, lebih tipis dan memiliki fase diam yang berikatan dengan pada bagian terdalam permukaannya.
Untuk menyederhanakan, kita akan melihat pada kolom terpadatkan.
Kolom biasanya dibuat dari baja tak berkarat dengan panjang antara 1 sampai 4 meter, dengan diameter internal sampai 4 mm. Kolom digulung sehingga dapat disesuakan dengan oven yang terkontrol secara termostatis.
Kolom dipadatkan dengan tanah diatomae, yang merupakan batu yang sangat berpori. Tanah ini dilapisis dengan cairan bertitik didih tinggi, biasanya polimer lilin.
Temperatur kolom
Temperatur kolom dapat bervariasi antara 50 oC sampai 250 oC. Temperatur kolom lebih rendah daripada gerbang injeksi pada oven, sehingga beberapa komponen campuran dapat berkondensasi pada awal kolom.
Dalam beberapa kasus, seperti yang anda akan lihat pada bagian bawah, kolom memulai pada temperatur rendah dan kemudian terus menerus menjadi lebih panas dibawah pengawasan komputer saat analisis berlangsung.
Bagaimana pemisahan berlangsung pada kolom?
Ada tiga hal yang dapat berlangsung pada molekul tertentu dalam campuran yang diinjeksikan pada kolom:
- Molekul dapat berkondensasi pada fase diam.
- Molekul dapat larut dalam cairan pada permukaan fase diam
- Molekul dapat tetap pada fase gas
Dari ketiga kemungkinan itu, tak satupun yang bersifat permanen.
Senyawa yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari temperatur kolom secara jelas cenderung akan berkondensasi pada bagian awal kolom. Namun, beberapa bagian dari senyawa tersebut akan menguap kembali dengan dengan jalan yang sama seperti air yang menguap saat udara panas, meskipun temperatur dibawah 100 oC. Peluangnya akan berkondensasi lebih sedikit selama berada didalam kolom.
Sama halnya untuk beberapa molekul dapat larut dalam fase diam cair. Beberapa senyawa akan lebih mudah larut dalam cairan dibanding yang lainnya. Senyawa yang lebih mudah larut akan menghabiskan waktunya untuk diserap pada fase diam: sedangkan senyawa yang suka larut akan menghabiskan waktunya lebih banyak dalam fase gas.
Proses dimana zat membagi dirinya menjadi dua pelarut yang tidak bercampurkan karena perbedaan kelarutan, dimana kelarutan dalam satu pelarut satu lebih mudah dibanding dengan pelarut lainnya disebut sebagai partisi. Sekarang, anda bisa beralasan untuk memperdebatkan bahwa gas seperti helium tidak dapat dijelaskan sebagai “pelarut�. Tetapi, istilah partisi masih dapat digunakan dalam kromatografi gas-cair.
Anda dapat mengatakan bahwa substansi antara fase diam cair dan gas. Beberapa molekul dalam substansi menghabiskan waktu untuk larut dalam cairan dan beberapa lainnya menghabiskan waktu untuk bergerak bersama-sama dengan gas.
Waktu retensi
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke detektor disebut sebagi waktu retensi. Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum untuk senyawa itu.
Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk senyawa tertentu, waktu retensi sangat bervariasi dan bergantung pada:
- Titik didih senyawa. Senyawa yang mendidih pada temperatur yang lebih tinggi daripada temperatur kolom, akan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk berkondensasi sebagai cairan pada awal kolom. Dengan demikian, titik didih yang tinggi akan memiliki waktu retensi yang lama.
- Kelarutan dalam fase cair. Senyawa yang lebih mudah larut dalam fase cair, akan mempunyai waktu lebih singkat untuk dibawa oleh gas pembawa.. Kelarutan yang tinggi dalam fase cair berarti memiiki waktu retensi yang lama.
- Temperatur kolom. Temperatur tinggi menyebakan pergerakan molekul-molekul dalam fase gas; baik karena molekul-molekul lebih mudah menguap, atau karena energi atraksi yang tinggi cairan dan oleh karena itu tidak lama tertambatkan. Temperatur kolom yang tinggi mempersingkat waktu retensi untuk segala sesuatunya di dalam kolom.
Untuk memberikan sampel dan kolom, tidak ada banyak yang bisa dikerjakan menggunakan titik didih senyawa atau kelarutannya dalam fase cair, tetapi anda dapat mempunyai pengatur temperatur.
Semakin rendah temperatur kolom semakin baik pemisahan yang akan anda dapatkan, tetapi akan memakan waktu yang lama untuk mendapatkan senyawa karena kondensasi yang lama pada bagian awal kolom!
Dengan kata lain, menggunakan temperatur tinggi, segala sesuatunya akan melalui kolom lebih cepat, tetapi pemisihannya kurang baik. Jika segala sesuatunya melalui kolom dalam waktu yang sangat singkat, tidak akan terdapat jarak antara puncak-puncak dalam kromatogram.
Jawabannya dimulai dengan kolom dengan suhu yang rendah kemudian perlahan-lahan secara teratur temperaturnya dinaikkan.
Pada awalnya, senyawa yang menghabiskan lebih banyak waktunya dalam fase gas akan melalui kolom secara cepat dan dapat dideteksi. Dengan adanya sedikit pertambahan temperatur akan memperjelas “perlekatan� senyawa. Peningkatan temperatur masih dapat lebih `melekatan` molekul-molekul fase diam melalui kolom.
Detektor
Ada beberapa tipe detektor yang biasa digunakan. Detektor ionisasi nyala dijelaskan pada bagian bawah penjelasan ini, merupakan detektor yang umum dan lebih mudah untuk dijelaskan daripada detektor alternatif lainnya.
Detektor ionisasi nyala
Dalam mekanisme reaksi, pembakaran senyawa organik merupakan hal yang sangat kompleks. Selama proses, sejumlah ion-ion dan elektron-elektron dihasilkan dalam nyala. Kehadiran ion dan elektron dapat dideteksi.
Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan kondensasi dalam detektor.

Jika tidak terdapat senyawa organik datang dari kolom, anda hanya memiliki nyala hidrogen yang terbakar dalam air. Sekarang, anggaplah bahwa satu senyawa dalam campuran anda analisa mulai masuk ke dalam detektor.
Ketika dibakar, itu akan menghasilkan sejumlah ion-ion dan elektron-elektron dalam nyala. Ion positif akan beratraksi pada katoda silinder. Ion-ion negatif dan elektron-elektron akan beratraksi pancarannya masing-masing yang mana merupakan anoda.
Hal ini serupa dengan apa yang terjadi selama elektrolisis normal.
Pada katoda, ion positif akan mendatangi elektron-elektron dari katoda dan menjadi netral. Pada anoda, beberapa elektron dalam nyala akan dipindahkan pada elektroda positif; ion-ion negatif akan memberikan elektron-elektronnya pada elektroda dan menjadi netral.
Kehilangam elektron-elektron dari satu elektroda dan perolehan dari elektroda lain, akan menghasilkan aliran elektron-elektron dalam sirkuit eksternal dari anoda ke katoda. Dengan kata lain, anda akan memperoleh arus listrik.
Arus yang diperoleh tidak besar, tetapi dapat diperkuat. Jika senyawa-senyawa organik lebih banyak dalam nyala, maka akan banyak juga dihasilkan ion-ion, dan dengan demikian akan terjadi arus listrik yang lebih kuat. Ini adalah pendekatan yang beralasan, khususnya jka anda berbicara tentang senyawa-senyawa yang serupa, arus yang anda ukur sebanding dengan jumlah senyawa dalam nyala.
Kekurangan detektor ionisasi nyala
Kekurangan utama dari detektor ini adalah pengrusakan setiap hasil yang keluar dari kolom sebagaimana yang terdeteksi. Jika anda akan mengrimkan hasil ke spektrometer massa, misalnya untuk analisa lanjut, anda tidak dapat menggunakan detektor tipe ini.
Penerjemahan hasil dari detektor
Hasil akan direkam sebagai urutan puncak-puncak; setiap puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor. Sepanjang anda mengontrol secara hati-hati kondisi dalam kolom, anda dapat menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang tampak-tentu saja anda atau seseorang lain telah menganalisa senyawa murni dari berbagai senyawa pada kondisi yang sama.

Area dibawah puncak sebanding dengan jumlah setiap senyawa yang telah melewati detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui komputer yang dihubungkan dengan monitor. Area yang akan diukur tampak sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar yang disederhanakan.
Perlu dicatat bahwa tinggi puncak tidak merupakan masalah, tetapi total area dibawah puncak. Dalam beberapa contoh tertentu, bagian kiri gambar adalah puncak tertinggi dan memiliki area yang paling luas. Hal ini tidak selalu merupakan hal seharusnya..
Mungkin saja sejumlah besar satu senyawa dapat tampak, tetapi dapat terbukti dari kolom dalam jumlah relatif sedikit melalui jumlah yang lama. Pengukuran area selain tinggi puncak dapat dipergunakan dalam hal ini.
Perangkaian kromatogram gas pada spektrometer massa
Hal ini tidak dapat dillakukan menggunakan detektor ionisasi nyala, karena detektor dapat merusak senyawa yang melaluinya. Anggaplah anda menggunakan detektor yang tidak merusak. Senyawa,
Ketika detektor menunjukkan puncak, beberapa diantaranya melalui detektor dan pada waktu itu dapat dibelokkan pada spektrometer massa. Hal ini akan memberikan pola fragmentasi yang dapat dibandingkan dengan data dasar senyawa yang telah diketahui sebelumnya pada komputer. Itu berarti bahwa identitas senyawa-senyawa dalam jumlah besar dapat dihasilkan tanpa harus mengetahui waktu retensinya.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/kromatografi_gas_cair/
Langganan:
Postingan (Atom)